Jumat, 10 April 2015

Studi Hubungan Internasional

Halo. Berhubung di blog A Souvenirs gak dibisa dibuka sama sekali karena akses internetnya lama, dan ternyata blog yang ini yang alhamdulillah bisa di akses akhirnya updatenya di blog ini aja.

Kali ini mau ngebahas tentang Prodi yang aku ambil di Universitas, yaitu prodi Hubungan Internasional. Awalnya, yang aku tahu dari HI itu harus pintar bahasa asing, lalu kerjanya menjadi diplomat dan duta besar, dan bisa juga sebagai dosen. Awalnya juga aku sempet ragu mau pilih ini. Akhirnya milih ini pun karena di dukung dari orang tua, dan diberi semacam masukkan. Karena dari dulu ingin ngambil dokter, tapi akhirnya masuk HI deh hehehe.

                                 

Berikut tentang studi Hubungan Internasional:

Saat mendengar kata Hubungan Internasional, pasti yang terlintas di pikiran kita adalah dunia, internasional, diplomat, bekerja di Kementerian Luar Negeri, dan lain sebagainya. Sedangkan saat mendengar kata program studi Hubungan Internasional pasti langsung terbayangkan kalau selama perkuliahan yang dibahas mengenai dunia internasional, bahkan semua yang berhubungan dengan dunia internasional termasuk politik dan ekonominya. Dan mungkin ada juga yang langsung membayangkan jika mahasiswanya pasti fasih berbahasa asing, pintar, sering ke luar negeri, dsb. 

Setelah melewati hampir 1,5 semester belajar di HI, saya mulai mengetahui bahwa dalam belajar HI kita juga diajarkan cara bernegosiasi, berdiskusi, lalu menganalisis sebuah kasus yang dikaitkan dengan teori yang ada, lalu kita juga belajar mengutarakan pendapat/sebuah argumen.

  • Lalu sulit gak sih mempelajari Hubungan Internasional itu?



Sulit tidak nya tergantung pribadi masing-masing. Niat awal dari seseorang juga mempengaruhi usaha seseorang dalam melakukan sesuatu. Mungkin bagi saya yang basic nya IPA dari SMA agak sulit untuk beradaptasi dengan yang berkaitan dengan politik. Saya yang biasanya belajar ilmu pasti, tapi sekarang saya harus bisa menganalisis, beragumen, lalu logika nya juga harus dipakai. Mungkin logika dalam ilmu sosial dengan ilmu alam beda. Awalnya saya sulit untuk beradaptasi dengan materi yang ada, pernah saya sampai menangis dan mengadu pada ibu saya, tapi karena saya yakin dan terus berdo'a kepada Allah swt akhirnya menjelang pertengahan semester pertama saya dapat menerima materi dengan baik dan enjoy. Jadi sulit tidak nya mempelajari HI itu, tergantung individu itu sendiri :D


  • Prospek kerjanya bagaimana?


Yang saya dapat dari sebuah blog, pendapatnya bahwa di era globalisasi saat ini, setiap negara pasti melakukan interaksi dengan negara lainnya dalam memenuhi kebutuhan (interdependensi), nah, untuk itu diperlukan seorang negosiator atau diplomat yang menjadi representasi dari sebuah negara dalam berinteraksi. Jadi, banyak sekali bidang pekerjaan yang bisa digeluti setelah lulus, misalnya saja; diplomat di berbagai Kementerian, instansi pemrintah maupun swasta, perusahaan nasional/ multinasional, organisasi internasional (NGO/INGO), pebisnis internasional, akademisi, politisi, peneliti, jurnalis, dll.

Yang saya tahu, biasanya lulusan HI itu bekerja di Kementrian Luar Negeri dan menjadi diplomat. Ternyata, di tempat orang tua saya bekerja juga membutuhkan yang lulusan HI. Saya kira, lulusan HI hanya dapat bekerja di Kemenlu saja, ternyata tidak juga hehe. Saya sering browsing tentang prospek kerja lulusan HI dimana saja, berikut hasil browsing saya.


  • Duta Besar atau Diplomat

Menjadi duta besar untuk mewakili Indonesia di suatu negara? Atau menjadi diplomat? Ya! Betul sekali. Profesi ini ialah prospek kerja terbaik dari lulusan Hubungan Internasional. Kompetensi utama dari lulusan Hubungan Internasional memang diarahkan kesini, baik dari segi menjadi duta besarnya secara langsung ataupun sebagai staf. Memahami isu – isu internasional, khususnya bagi negara yang sedang dibawahinya, menjadi satu bekal utama bagi seorang duta besar ataupun diplomat yang ditugaskan di suatu negara. 
    
Pada stereotipnya, anggapan kebanyakan orang, menjadi duta besar adalah satu – satunya prospek kerja yang paling menjanjikan dari lulusan Hubungan Internasional. Ternyata tidak, lho! Masih banyak prospek kerja lain yang bisa diraih


  • Politisi
Selalu peka dan dituntut aktif terhadap isu – isu politik yang erat kaitannya dengan persoalan negara, membuat seorang lulusan Hubungan Internasional memiliki kemampuan politik yang baik. Kesadaran dalam berpolitik pun akan terus meningkat. Berbekal kepedulian terhadap bangsa serta didukung dengan ilmu – ilmu hubungan internasional yang dimiliki, seorang lulusan hubungan internasional juga memilki kesempatan menjadi politisi. Dengan keilmuan dan keahliannya dalam dunia praktik membina hubungan internasional, diharapkan seorang lulusan Hubungan Internasional dapat menjadi politisi yang dapat mengkritisi kebijakan – kebijakan baik di dalam negerinya sendiri, ataupun kebijakan yang berasal dari lingkup internasional yang sekiranya dapat mempengaruhi negaranya.

  • Dosen atau Akademisi
Bila anda benar – benar menguasai segala hal yang berkaitan dengan teori ataupun praktik dari suatu bidang keilmuan, anda tentu akan memiliki peluang sebagai seorang akademisi atau tenaga pengajar atau dosen. Begitu juga dengan bidang ilmu Hubungan Internasional. Dengan segala teori dan praktik yang dipahami dan dikuasai dengan  baik, seorang lulusan Hubungan Internasional juga berkesempatan menjadi akademisi yang unggul di bidangnya. 

  • Konsultan Internasional

Menjalin hubungan dalam ruang lingkup internasional, tentu membutuhkan keahlian yang tidak sembarangan. Selain terkendala oleh bahasa, kendala – kendala lainnya bisa ditemui dari masalah isu – isu yang sedang berkembang, begitu juga dengan perbedaan nilai – nilai yang dianut oleh negara – negara yang bersangkutan. Untuk mencegah terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan dalam sebuah hubungan internasional, maka diperlukan adanya konsultan internasional yang sekiranya benar – benar mengerti permasalahan antar negara yang sesungguhnya terjadi. 



Konsultan internasional dapat berperan sebagai penasihat, pendamping ataupun pemerhati dalam segala hal yang berkaitan dengan Hubungan Internasional. Untuk menjadi konsultan internasional, dibutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai dunia Hubungan Internasional beserta seluk beluknya. Untuk itu, menjadi konsultan internasional juga merupakan prospek kerja yang baik bagi lulusan Hubungan Internasional.

  • International Officer
Bekerja khusus untuk menangani kasus ataupun permasalahan internasional, adalah bentuk kerja dari profesi International Officer. Seorang International Officer bisa bekerja di beberapa instansi antara lain Departemen Luar Negeri, Kementrian Luar Negeri, Kedutaan Besar, Konsulat ataupun Atase. Begitu juga dengan LSM – LSM yang bergerak di dunia internasional, atau yang disebut dengan INGO (International Non Governmental Organization). Untuk bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal, maka posisi yang paling tepat untuk profesi ini ialah lulusan Hubungan Internasional, yang dapat menerapkan seluruh materi dan hal – hal praktis yang telah dipelajarinya dengan dalam selama kuliah.